Kesimpulan Uji Klinis

Dari laporan uji klinis, ITERA CARE memiliki skor terbaik dalam mengatasi peradangan / inflamasi
Peradangan adalah penyebab dari beragam jenis masalah kesehatan. Penyakit yang dimunculkan bisa menyerang segala usia, baik wanita maupun pria. Ahli kesehatan percaya bahwa inflamation (peradangan) bisa memicu berbagai penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung, HNP, obesitas, auto imun, diabetes, stroke, radang sendi, dan psoriasis, dll.
Tak hanya angka kasusnya saja yang besar, angka kematiannya pun cukup tinggi. Menurut data Hasil Riset Kesehatan Dasar Kementerian RI tahun 2018, diabetes melitus dan penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
(sumber: hallosehat >> https://hellosehat.com/sehat/pengaruh-peradangan-adalah-tubuh/)
Sehingga ITERACARE EFEKTIF untuk mengatasi masalah penyakit kronis. seperti penyakit jantung, HNP, obesitas, auto imun, diabetes, stroke, radang sendi, dan psoriasis, tumor, cancer, dll.

Dari uji klinis ITERA CARE TIDAK EFEKTIF pada penyakit kejiwaan, malnutrisi, penyakit bawaan lahir, cedera luka terbuka, patah tulang dan penyakit akut (seperti: DBD, tifus, usus buntu, hernia dll). ITeraCare juga BUKAN untuk membantu kasus emergensi yang perlu penanganan cepat dari dokter (serangan jantung, kecelakaan, dll)
DILARANG digunakan pada wanita hamil dan haid.
DILARANG mengaplikasikan/ blow langsung kearah: Objek yang ditanam di tubuh (seperti: ring jantung, pen, implant sendi, lensa kontak, lensa katarak, dll), luka terbuka, tulang masih patah dan borok (note: hanya boleh untuk daerah sekitarnya
Uji Klinis
62 laporan Uji klinis terhadap manusia (bukan hewan) oleh Institut Sains Beijing
Paten Design
Design produk iTera care bentuk dan perpaduan terahertz dan kuarsa optik telah di patenkan. (Jika da produk lain yang mirip atau menggunakan nama yang sama namun tidak dipasarkan oleh PRIFE dipastikan palsu)
Uji Radiasi
Sertifikasi menunjukkan ITERA Care memiliki 0 (nol) radiasi, jadi sangat aman digunakan
Sertifikasi Keamanan Lainnya:
Sertifikat Uji Kualitas, Sertifikat Uji Keamanan, Sertifikat Uji Kesesuaian, Sertifikat Deteksi Nilai Kuantum, Sertifikat Analisis Elemen Jejak, Sertifikat Laporan Inspeksi Bahan
Sertikasi
UTAMAKAN KEAMANAN
Atas Pemakaian Produk

1. UJI KLINIS



2. SERTIFIKAT UJI KUALITAS & KEAMANAN

4. SERTIFIKAT KESESUIAN

5. SERTIFIKAT DETEKSI ELEMEN QUANTUM & ANALIS ELEMEN JEJAK

6. SERTIFIKAT LAPORAN INSPEKSI BAHAN

7. SERTIFIKAT INSPEKSI KEAMANAN & RADIASI

7. SERTIFIKAT PATEN DESIGN

⚠️ WAJIB BACA: HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PEMAKAIAN iTERACARE
🚫 A. LARANGAN PEMAKAIAN iTERACARE
1. Wanita yang sedang hamil 🤰
2. Wanita yang sedang menstruasi
3. Orang dengan penyakit jantung dimana ada pemasangan ring dan baterai (jangan blow di bagian tersebut, boleh di bagian lain) 🫀
4. Orang dengan penyakit bawaan, misal ginjal bocor, jantung bocor, dll (jangan blow di bagian tersebut, boleh di bagian lain)
5. Orang dengan penyakit akut, misal usus buntu, turun berok/hernia, dll (jangan blow di bagian tersebut, boleh di bagian lain)
6. Orang dengan objek yang ditanam dalam tubuh (jangan blow di bagian tersebut, boleh di bagian lain), misal : pen pada patah tulang, lensa kontak pada mata, lensa katarak pada mata, implan sendi lutut, dll 🩻
7. Orang dengan proses penyembuhan patah tulang (jangan blow di bagian tersebut, boleh bagian lain)
8. Orang dengan luka terbuka (jangan di blow di bagian tersebut, boleh bagian lain)🩸
9. Orang dengan penyakit darah tinggi atau stroke, jangan di blow di bagian puncak kepala/ubun2. Harap diperhatikan!
10. Orang dengan penyakit diabetes jangan diblow dibagian gangren (ciri: kulit yang sudah menghitam dan mati rasa)
11. Orang yang melakukan vaksinasi Covid, jangan di blow selama 1 minggu sejak vaksinasi
🚫 B. LARANGAN 4 JAM SETELAH PEMAKAIAN iTERACARE
1. DILARANG mandi 🚫🚿
2. DILARANG konsumsi minuman dan makanan dingin 🚫🍦
3. DILARANG memakai AC suhu dingin terarah ke tubuh.
4. DILARANG memakai kipas angin dengan angin kencang dan terarah ke tubuh.
C. REAKSI HEALING CRISIS 💥
Pada saat pemakaian awal iTeraCare, kita bisa mengalami Healing Crisis, dimana tubuh bisa mengalami penyesuaian fisiologis terhadap proses detoksifikasi (pembuangan racun☣️), pengenceran darah yang semula kental, meningkatnya laju metabolisme, dll.
Bisa terjadi rasa pusing, sakit kepala, mengantuk, tidur yang lebih panjang dari biasanya, diare, lemah, letih, lesu, mual, napsu makan berkurang, dll.
Semua ini adalah respon tubuh yang normal dalam proses penyembuhan. Setelah beberapa hari respon tubuh tersebut akan berhenti.